
Maba yang menguasai panggung melakukan orasi dan menyampiakan keresahannya pada kegiatan Manajemen dan Simulasi Aksi Sabtu (12/8) di panggung utama
Sabtu (12/8) hari ketiga berjalannya acara PESTA terdapat rangkaian acara yaitu manajemen dan simulasi aksi. Diketahui, urgensi rangkaian acara ini tidak lepas dari peran dan fungsi mahasiswa sebagai agen perubahan dengan mensimulasikan tata cara pelaksanaan aksi kepada mahasiswa baru. Kegiatan Manajemen Aksi di mulai pada pukul 13:00 hingga 15.00.
Rangkaian acara ini dimulai dengan disebarnya jama’ah ke tempat yang berbeda-beda di sekitaran kawasan Kampus Terpadu UII untuk menerima materi dari pemantik yang diisi oleh Lembaga Kemahasiswaan yang ada di UII kemudian dilanjutkan dengan simulasi aksi yang di pandu oleh mobil pickup kemudian diikuti oleh maba-miba dari arah barat kampus menuju ke panggung utama di lapangan depan Fakultas Kedokteran Kampus Terpadu UII.
Antusiasme maba-miba mengikuti simulasi aksi dapat dilihat dari semangatnya dalam menjalani simulasi dan membuat berbagai instrumen yang mendukung kegiatan aksi seperti poster yang berisikan protes ataupun isu sosial. Konvoi diiringi dengan nyanyian perjuangan yang terdengar dari atas mobil pickup dan diikuti oleh maba-miba.
Simulasi aksi mulai diambil alih oleh Maba bermula pada saat mobil menuju ke panggung utama, beberapa maba menyelundup naik ke atas mobil untuk sekedar berorasi dan mengekspresikan dirinya. Kejadian ini pun tak dapat terhindarkan oleh panitia. Berlanjut ke panggung utama, keadaan makin memanas maba kembali menguasai panggung, beberapa maba naik ke atas panggung kemudian melakukan orasi dan menyampaikan kalimat protes dengan tujuan tertentu. Beberapa kalimat kritik diteriakkan maba mulai dari kritik terhadap pemerintah, kritik terhadap biaya Catur Dharma,penolakan senioritas, Penuntutan kasus HAM dan sebagainya.
Pihak panitia Ketua Steering Commite, Marcel Dewan mengakui adanya miskomunikasi pada rangkaian kegiatan ini dalam wawancaranya pada Sabtu (12/8) “Harusnya tidak seperti itu, harusnya ada audiensi” pungkasnya dalam menanggapi kejadian tersebut. Dikarenakan antusiasme dan semangat maba untuk mengikuti rangkaian acara ini sehingga situasi tidak dapat dikendalikan.
Sabri Khatami can dari Jama’ah 85 merupakan salah satu maba yang naik ke panggung “aksi yang saya lakukan bersama teman-teman merupakan satu bentuk keresahan terhadap beberapa isu terutama isu biaya pendidikan yang mahal” pungkasnya dalam wawancara pada sabtu (12/8). Diketahui mereka berinisiasi untuk menguasai panggung dan menyampaikan orasi, keresahan dan aspirasi. Yang mana hal ini sebenarnya di luar konsep dari kegiatan.
Rangkaian acara diakhiri dengan pengkondisian maba oleh panitia untuk segera menghentikan aksinya dan beralih ke kegiatan selanjutnya.
Reporter: Achmad Fauzan M, Bagas P.B, Yasril Ananta
Editor: M.Hajid Samudro