Dalam pentas ini dengan adaptasi naskah teater “DOR” karya Putu Wijaya yang diperankan oleh komunitas teater bernama Sanggar Terpidana, Fakultas Hukum, Univeristas Islam Indonesia berlangsung di Taman Budaya Yogayakarta pada Jum’at malam tanggal 22 Desember 2023.
Penonton dihadapkan dengan sebuah cerita kompleks yang melibatkan peradilan, moralitas, dan konflik internal seorang hakim dan keluarga gubernur. Sang penulis sangat apik dalam mengemas alur cerita pada naskahnya. Singkat cerita penulis naskah ini, Putu Wijaya, merupakan seorang sarjana hukum yang ingin menghadirkan perspektif unik terkait dunia hukum dengan memperkenalkan karakter-karakter yang hidup dan bergerak secara mandiri dalam suatu peradilan yang sarat dengan dilema.
Dalam karya “DOR,” naskah yang diterapkan dengan teknik penulisan stream of consciousness atau yang sering disebut le monologue intérieur. Karya ini membiarkan para tokoh bergerak dan berpikir secara mandiri, mengamati dan merekam setiap tindakan dan pikiran mereka. Pendekatan ini memungkinkan penonton untuk langsung terlibat dalam kehidupan para tokoh pada kehidupan sehari-hari. “DOR” ingin mengisahkan seorang hakim yang dihadapkan pada tanggung jawab berat untuk memutuskan hukuman terhadap Ali, anak gubernur yang melakukan pembunuhan terhadap seorang pelacur. Dalam pengambilan keputusannya, hakim harus menghadapi tekanan dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan berbeda, sementara dirinya sendiri terperangkap dalam konflik batin dan ketakutan akan kesalahan. Penonton sangat antusias dan menikmati umpan silang pemeran yang membawa bekal cerita-cerita sehari-hari.
Pada pentas kolaborasi ini, antara Sanggar Terpidana dengan DCASE Fakultas Hukum UII yang menampikan karya ‘’DOR’’ ini disutradarai oleh Zam Bashry dan Elita Laili. Selamat atas pentas yang telah berlangsung bagi Sanggar Terpidana, Tetap lanjut berkarya!
Foto & Narasi: Zain Nabil Haiqal