
Hari Peringatan Tokoh Slamet Saroyo tak begitu terasa suasana yang berarti dalam lingkup FTSP. Walaupun telah dilakukan acara kunjungan dan silaturahmi ke keluarga Slamet Saroyo oleh lembaga internal FTSP pada Sabtu (04/10/2023) lalu. Hari Peringatan Tokoh Slamet Saroyo saat pelaksanaanya hanya diketahui dan diperingati oleh pihak lembaga mahasiswa FTSP tanpa adanya keikutsertaan mahasiswa umum dalam peringatan itu.
Diketahui bahwa tahun sebelumnya peringatan Tokoh Slamet Saroyo dilakukan dengan memasang banner maupun tulisan-tulisan yang ditujukan agar menjadi perhatian juga oleh mahasiswa umum di FTSP dalam rangka mengenang tokoh Slamet Saroyo tersebut. Berkaitan dengan hal itu, Adam selaku Ketua LEM FTSP UII mengungkapkan bahwa ia lebih memfokuskan hal tersebut melalui sosial media. “Seiringan dengan silaturahmi ke keluarga almarhum itu, sudah ada video dan poster yang kami upload ke sosial media untuk mengingatkan kembali tentang almarhum sendiri, kami juga memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis kepada audiens di sosial media yang merujuk untuk mengingatkan kembali tentang almarhum. Tahun ini merupakan inovasi yang berbeda mengingat tahun lalu kita mengadakan banner dan tulisan-tulisan, tahun ini kita fokus meningkatkan branding lewat sosial media” ungkap Adam saat diwawancarai.
Disisi lain, kunjungan dan silaturahmi ke keluarga Slamet Saroyo tersebut diagendakan oleh LEM FTSP dengan mengundang perwakilan dari masing-masing lembaga internal FTSP. Dalam kunjungan tersebut diketahui bahwa acara diikuti oleh DPM, LEM, HMA, LDF dan HMTL. Tak ditemukan adanya identitas perwakilan dari HMTS selama berlangsungnya acara.
Slamet Saroyo merupakan salah satu mahasiswa Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia yang tewas terbunuh dalam melakukan investigasi seluk beluk dugaan korupsi dana pembangunan gedung kampus. Dalam hal ini, penting bagi mahasiswa teknik sipil sendiri untuk mampu lebih berempati dan peduli terhadap tokoh Slamet Saroyo yang lahir dan mati dengan nama besar Teknik Sipil UII dalam perjuangannya.
Diketahui bahwa HMTS saat itu sedang melaksanakan acara inagurasi Civil League 2023 yang digelar pada tanggal yang sama yakni Sabtu (04/10/2023) malam di Inner Court Gedung FTSP UII. Adanya kesamaan jadwal tersebut, apakah inagurasi yang dilakukan tersebut menjadi penghalang HMTS untuk turut ikut serta dalam mengenang dan memperingati Slamet Saroyo ini? Apakah tak ada pertimbangan lain untuk melakukan penjadwalan agenda agar tidak berbenturan dan dapat fokus pada satu acara penting seperti Peringatan Tokoh Slamet Saroyo ini?
Menanggapi hal itu, Adam menjelaskan bahwa tak ada masalah dari pelaksanaan kedua agenda tersebut. Ia mengklarifikasi “Dari saya dan HMTS sendiri tentunya sudah berkoordinasi, pada saat perencanaan memang LEM yang memplenokan, dan dengan pertimbangan apabila acara diundur akan mengganggu UTS, dan setelahnya acara akan semakin lama diadakan, dan juga banyak program yang harus dilakukan pada bulan ini juga. Pertimbangan ini bukan masalah yang besar dan dari kahim juga sudah setuju. Saat kita berkunjung bersilaturahmi kemarin sebenarnya ada perwakilan teman-teman sipil yang ikut karena memang kita undang juga, jadi sama sama bersinergi. Ibarat setelah kunjungan tersebut kita menikmati hiburan dari teman-teman HMTS dari inagurasi tersebut. Juga lebih tepatnya acara itu bukan bentrok tapi hanya jatuh pada tanggal yang sama jelasnya.
“Menurut saya HMTS tetep datang, karena beberapa fungsionaris LEM FTSP adalah anggota himpunan perjurusan. Anggota lembaga juga merupakan naungan dari jurusannya sendiri maka bisa dibilang sudah ada perwakilan dari HMTS itu sendiri” lanjutnya.